Kamis, 04 Februari 2010

Upgrade HSPA+ Harus Perhatikan Ketersediaan Perangkat

Operator telekomunikasi sebaiknya memperhatikan ketersediaan perangkat yang ada di pasar sebelum meng-upgrade jaringannya.

"Percuma saja, meskipun dibangun 'jalan tol seluas apapun, kalau tak ada perangkat yang mendukungnya," ujar President Qualcomm SEA-Pasific, John Stefanac kepada wartawan di Jakarta, Kamis (12/11/2009).

Seperti diketahui operator di Indonesia sendiri, Telkomsel dan Indosat baru saja melakukan upgrade jaringan 3Gnya ke teknologi HSPA+. Namun, sebagian kalangan mengkhawatirkan upgrade jaringan tersebut sia-sia mengingat jumlah perangkat pendukung juga belum banyak.

Senada hal itu, Harry K Nugraha, Senior Director dan Country Manager Qualcomm mengatakan, upgrade 3G ke teknologi HSPA+ sebenarnya merupakan strategi operator untuk meningkatkan performance. Tapi, operator tak perlu menggelontorkan dana besar-besaran untuk mengupgrade jaringannya ke HSPA+.

"Kalau cuma mengupgrade perangkat yang sudah ada mungkin tak terlalu mahal, tapi kalau mengganti keseluruhan mungkin menghabiskan dana besar," ujar Harry.

Telkomsel sendiri diketahui telah menghabiskan dana sekira 1,3 triliun untuk mengimplementasikan HSPA+, sedangkan Indosat belum mengeluarkan angka investasinya. Dana 1,3 triliun itu digunakan Telkomsel untuk mengupgrade HSPA+ dengan menggunakan perangkat Huawei, yang berarti mengganti perangkat yang telah ada sebelumnya.

Sedangkan upgrade yang dilakukan Indosat akan lebih efisien mengingat, Indosat hanya mengupgrade software dari perangkat yang telah ada, Ericsson.

"Kalau kebijakkan mengganti perangkat yang telah ada,  itu semua tergantung dari operator," kata Harry (srn)okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar