Kamis, 24 November 2011

0 komentar

Rekan Muhaimin Dipersoalkan


copas dari mediaindonesia.com -->

TERDAKWA kasus dugaan suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), I Nyoman Suisnaya, mempersoalkan tidak dimasukkannya orang-orang dekat Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam dakwaan jaksa.

“Mengapa tidak memasukkan nama-nama lain, seperti Sindu Malik Pribadi, Ali Mudhori, Iskandar Pasojo alias Acos, M Fauzi, dan Danny Nawawi?” kata kuasa hukum Sekretaris Ditjen Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemenakertrans itu, Bachtiar Sitanggang, saat membacakan eksepsi pada sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin.

Ia mempertanyakan kenapa jaksa memasukkan nama Muhaimin dan Dirjen P2KT Jamaluddin Malik dalam dakwaan pada sidang Rabu (16/11), tetapi orang-orang tersebut justru tak disebut. Apalagi, mereka sudah dicegah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bepergian ke luar negeri.

Menurut Bachtiar, mereka tahu betul soal uang Rp1,5 miliar dari pengusaha PT Alam Jaya Papua, Dharnawati, untuk Kemenakertrans. Uang itu merupakan pemberian tahap pertama yang diserahkan pada 25 Agustus 2011 dari total commitment fee Rp7,3 miliar.

Namun, saat penyerahan, Dharnawati ditangkap KPK bersama Nyoman dan Kabag Program Evaluasi dan Pelaporan pada Sesditjen P2KT Dadong Irbarelawan bersama barang bukti Rp1,5 miliar dalam kardus durian. Sama seperti Nyoman, Dadong dan Dharnawati sudah menjadi terdakwa.

“Mengapa saksi-saksi yang sudah dicegah ke luar negeri dan mengetahui masalah Rp1,5 miliar tidak diikutkan (dalam dakwaan)?” cetus Bachtiar. Sindu Malik ialah bekas pejabat Kementerian Keuangan yang diduga sebagai penghubung antara Badan Anggaran DPR dan Kemenakertrans.

M Fauzi disebut-sebut sebagai asisten pribadi Muhaimin. Ali Mudhori, politikus Partai Kebangkitan Bangsa, pernah bergabung dalam tim asistensi Muhaimin. Adapun Danny Nawawi diketahui sebagai politikus Partai Hati Nurani Rakyat.

Jaksa penuntut umum yang diketuai Zet Tadung Allo mengatakan penetapan saksi-saksi sebagai tersangka bergantung pada perkembangan penyidikan dan persidangan. “Mana yang terbukti nanti tergantung fakta persidangan,” tukasnya.


Peran Sindu

Secara terpisah, majelis hakim pengadilan tipikor mendengarkan nota keberatan terdakwa lainnya, Dadong Irbarelawan. Dadong menuding Sindu Malik merupakan pihak yang bertanggung jawab dalam mengatur beberapa daerah penerima dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah tertinggal (PPID) bidang transmigrasi dalam APBN-P tahun 2011.

“Sindu Malik Pribadi yang mendikte daerah-daerah mana yang masuk dan daerah-daerah itu telah membuat komitmen dengan Sindu Malik Pribadi,” kata kuasa hukum Dadong, Unggul Cahyaka.

Pada eksepsinya, Dharnawati mengatakan terpaksa memberikan uang untuk mendapatkan proyek PPID bidang transmigrasi di Papua. “Jika dikaitkan dengan tindak pidana korupsi yang didakwakan, terdakwa tidak tepat untuk mempertanggungjawabkan penyuapan,” kata kuasa hukum Dharnawati, Doddy Priambodo. (X-16)

Minggu, 13 November 2011

0 komentar

Way Of Life #2


Di ruangan belakang masjid al-Farah di West Broadway Manhattan, Amerika Serikat, Lex Hixon, pimpinan sebuah kelompok Sufi, duduk di kursi malas, tenggelam dalam sinar yang terang benderang. Ia bertutur:

Kontak pertama saya dengan Islam dimulai ketika saya berumur tujuh belas tahun. Waktu itu saya sedang mengunjungi seorang teman di Washington, D.C. Pada sore hari saya biasa berjalan-jalan di deka...t bangunan pada saat itu mungkin merupakan satu-satunya masjid besar di Amerika Serikat, yaitu Islamic Center yang berdiri gagah dengan kubah dan dengan arsitekturnya yang Islami. Waktu itu saya mendapat perasaan bahwa bangunan itu adalah bangunan yang penting.
Suatu kali, saya mengetuk pintu depan bangunan itu. Tak ada seorang pun di sana. Sesuatu mendorong saya untuk masuk. Saya berjalan berkeliling ke bagian belakang bangunan itu. Saya mengangkat salah satu jendela untuk memasuki sebuah kelas. Lalu saya naik ke tingkat atas, di sana ada sebuah rak sepatu dan di rak tersebut ada sepasang sandal yang sudah usang. Saya melepas sepatu saya dan masuk ke dalam masjid. Saya berada di sana sendirian selama setengah jam. Saya duduk di atas permadani yang indah, merasakan suasana religius yang luar biasa. Kemudian saya mengambil sepatu saya dan menentengnya keluar melalui pintu depan.
Kesadaran saya terusik: Mungkin pintu depan itu tidak dikunci dengan benar. Mungkin orang yang bertanggung jawab atas tempat ini akan disalahkan karena sesuatu. Saya kembali dan mengetuk dengan keras. Saya berteriak-teriak. Akhirnya seseorang keluar dari ruang bawah tanah. Saya menunjukkan padanya apa yang telah saya lakukan. Saya menunjukkan kepadanya tempat di mana jendelanya terbuka. Dia tidak marah atau gusar.
Ketika kuliah di Universitas Columbia saya mempelajari agama-agama di dunia. Saya bergabung dengan stasiun radio di New York. Selama empat belas tahun saya melakukan wawancara mingguan dengan para pimpinan dan guru-guru agama dari berbagai kelompok aliran. Dan di stasiun radio itulah saya berjumpa dengan dua syaikh yang hebat. Yang satu adalah Bawa Muhaiyaddeen dari Sri Lanka, yang mempunyai masjid di Philadelphia dan wafat pada 1986. Selama itu saya telah mewawancarainya sebelas kali dan saya menjadi sangat dekat dengannya.
Syaikh yang satu lagi adalah Muzaffer Ozak. Saya juga mewawancaramya di radio. Saya belum pernah bertemu Syaikh Muzaffer sebelum mewawancarainya. Saya hanya melihatnya duduk di sana dengan tenang. Kami mengatur semua mikrofon, dan saya minta agar program itu dimulai dengan suara azan. Lalu syaikh itu duduk di hadapan saya. Acara itu disiarkan dari puncak Empire State Building (azan yang kami udarakan membuat Empire State Building menjadi minaret tertinggi di dunia)-ketika panggilan shalat itu dikumandangkan, saya memandang wajah syaikh tersebut. Terlihat tetesan air mata mengalir di wajahnya. Saya pikir: Sungguh sebuah ketulusan spiritual! Dia mendengar panggilan itu lima kali sehari, tetapi tetap saja air matanya berlinang setiap kali mendengarnya.
Belakangan saya mengetahui bahwa interpretasi saya tidak tepat. Sebenarnya dia mencucurkan air mata karena dia merasa mengenali saya sebagai penerusnya, wakilnya. Setiap syaikh mempunyai beberapa penerus. Ada demokrasi yang nyata dalam kolompok darwis. Tak seorang pun yang merasa lebih utama dari yang lain.
Itu terjadi pada hari Minggu. Kemudian hari Selasa malam, syaikh itu memberikan zikr pertamanya di Katedral St. John. Melalui salah seorang darwisnya dia mengirimi saya setangkai bunga mawar. Saya memutuskan untuk tidak masuk ke dalam lingkaran peserta acara zikir itu. Saya berdiri di sudut dengan memegang mawar itu, dan dia terus memandang saya dari tengah lingkaran tersebut. Kemudian dia mengundang saya untuk datang pada hari Kamis malam ke tempat tinggalnya di Spring Valley, New York. Di sana dia akan melakukan zikir. Sebelum pergi, dia mencium kening saya. Itu merupakan suatu bentuk transmisi spiritual yang sangat hebat.
Malam itu saya melihat kitab tentang 99 nama Allah. Ada dua nama yang sangat menarik bagi saya melebihi yang lainnya. Pertama adalah al-Aziz, Yang Maha Kuasa. Kedua adalah Al-Nur, Cahaya. Saya mengingat-ingat kedua nama itu dalam pikiran dan hati saya sampai saya tertidur. Kemudian pada hari Kamis, saya pergi ke tempat kediamannya.
Sepanjang perjalanan ke sana, saya selalu mengulang-ulang La ilaha ill Allah keras-keras. Ketika tiba di sana hal pertama yang dikatakan Syaikh Muzaffer kepada saya adalah, "Kami telah mendengar kedatanganmu." Seorang syaikh yang mulia memperlihatkan kekuatannya yang penuh keajaiban. Mereka tidak memamerkannya di segala tempat. Mereka hanya mengisyaratkan hal itu, dan jika Anda menerimanya, itu akan sangat berarti bagi Anda.
Malam itu kami melakukan zikir bersama-sama. Keesokan harinya dia berkata, "Saya ingin menjadikan Anda sebagai darwis saya. Saya ingin memberikan nama Arab untuk Anda." Dia melanjutkan, "Namamu adalah Nur." Dan saya berkata, "Saya mempunyai sebuah nama untukmu: Aziz" --karena kedua nama itulah yang selalu saya pikirkan. Dan semua darwis yang ada di sana terkejut karena Aziz adalah nama rahasia kelompok itu.
Ketika seseorang ingin menjadi syaikh, dia tidak boleh berpikir dalam kerangka kepribadian yang terbatas. Dia harus melihat seluruh kehidupannya, seluruh masa kecilnya, dan pendidikannya semata-mata sebagai sebuah jembatan --jembatan yang sangat sempit-- yang membawanya ke suatu tempat di mana dia akan bertemu dengan gurunya dan memulai latihan spiritual. Pada akhirnya dia larut ke dalam pengukuhan La ilaha ill Allah. Jembatan sempit itu merupakan jembatan menuju Surga persatuan. Di bawah jembatan itu terdapat godaan kehidupan duniawi. Dia tidak boleh terperosok ke dalam godaan itu, baik itu godaan finansial maupun godaan religius. Jembatan itu dapat dilewati hanya jika Anda menginginkan kebenaran. Akhirnya Anda akan mencapai Surga, yang merupakan tingkat kesadaran, tingkat tauhid, tingkat persatuan.

American Jihad, Islam After Malcolm X
Terbitan Bantam Doubleday, Dell Publishing Group, Inc., New Yorkelakang Masjid

Way Of Life


Ali Asani, Profesor di Harvard University, mengajar Bahasa dan Kebudayaan Indo-Muslim. Menuturkan:

Saya mempunyai seorang mahasiswa pasca sarjana yang sedang melakukan riset literatur-literatur pasca-kolonialisme di jurusan sastra Inggris. Suatu ketika dia datang ke kantor saya untuk meminta bantuan menterjemahkan naskah-naskah orientalisme. Sesudahnya saya ditraktir makan malam. Kami bicara banyak hal dan pembicaraan kami benar-benar menarik. Di tengah-tengah obrolan ketika makan malam itu tiba-tiba dia berkata, "Saya harap Anda tak tersinggung dengan pertanyaan saya yang satu ini." "Pertanyaan apa itu?", tanya saya penasaran. "Bagaimana mungkin seorang intelektual seperti Anda, yang tentu amat rasional dan cerdas, memeluk sebuah agama yang menganjurkan jihad, perang suci, dan terorisme?"

Kalau Anda buka kamus bahasa Arab, Anda tak akan menemukan kata-kata "perang" maupun "suci " di bawah definisi jihad. Istilah itu sendiri terbentuk dari konsonan 'j', 'h', dan 'd'. Dan kalau Anda tengok ke akar katanya, jihad berarti "bekerja keras" atau "berjuang." Jadi kalau Anda berusaha keras untuk bangun dari tempat tidur di subuh hari, itu adalah jihad. Kalau Anda berjuang keras menerobos badai salju untuk pergi kerja, itu juga merupakan jihad. Jadi, sesungguhnya istilah jihad mempunyai pengertian gramatikal khusus, dan dalam konteks keagamaan mempunyai pengertian tertentu.

Sayangnya, sering kali umat Islam menggunakannya secara salah. Mereka pakai istilah jihad secara gampang dikaitkan dengan kepentingan politik. Akibatnya sebuah konsep relijius yang sangat indah telah disalahartikan.

Beberapa tahun terakhir ini, konsep jihad telah diasosiasikan dengan agama Islam secara negatif. Orang menyebut Perang Teluk berhubungan dengan Islam. Padahal tak ada kaitan apapun antara Perang Teluk dengan agama Islam. Perang Teluk bukan disebabkan persoalan agama, tetapi persoalan politik. Namun semua orang tetap memandangnya seolah-olah ada kepentingan agama di dalamnya. Mereka serta merta mengira bahwa Islamlah yang menyebabkan semua itu.

Pemahaman semacam itu bukan saja sangat naif, tetapi juga amat mencemarkan. Pemahaman itu menggambarkan seolah-olah Muslim tak sama dengan umat manusia lain, yang juga dimotivasi oleh kepentingan politik, ekonomi, dan masalah-masalah sosial. Banyak orang mengira, satu-satunya yang mendorong tindakan mereka adalah agama.

Kini saatnya untuk bertanya: Apa sih artinya menjadi seorang Muslim? Kalau Anda pakai Islam sebagai ideologi politik, maka menjadi perlu untuk mendefinisikan siapa Muslim itu, bagaimana perilaku Muslim dan juga yang bukan Muslim. Dan kalau analisis dan pemahaman semacam ini Anda teruskan, maka Anda mendekati bahaya menafsirkan Islam secara bertentangan dengan ajaran Islam yang mendasar.

Al-Quran menyebut bahwa tak ada paksaan dalam agama. Bagaimana mungkin sebuah negara atau pemerintahan menggunakan Islam sebagai ideologi politik dengan memaksa rakyatnya shalat lima waktu. Di Saudi Arabia, ada yang disebut "Polisi Agama". Anda harus menutup toko dan dagangan Anda untuk pergi shalat jika waktunya tiba. Itu bukan ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Quran, melainkan Islam yang digunakan sebagai alat politik.

Di banyak tempat di dunia Muslim, Anda temukan negara-negara yang mencoba mendefinisikan siapa Muslim dan siapa yang bukan Muslim, dan juga bagaimana perilaku yang Islami. Tetapi, di negeri ini, Amerika, Anda dapat menjadi seorang Muslim dan membicarakannya dengan sesama Muslim, tanpa ada seorang pun yang memaksa Anda untuk bergabung dengan kelompok mana pun. Inilah salah satu kehebatan Muslim di sini.

Dalam beragama, Anda membutuhkan dinamika, dan saya kira inilah yang sedang terjadi di Amerika. Bagi kelompok imigran, Islam masih merupakan tradisi dan istilah yang relatif baru. Dan masyarakat terus menerus melakukan pembenahan, belajar mengorganisasi kemajemukan dalam Islam. Ada usaha untuk lama-lama menyadari bahwa untuk menjadi seorang Muslim, kita dapat melalui banyak jalan, tanpa harus menghakimi satu lama lain.

Jihad saya sendiri meliputi dua hal: pertama, memahami standar ganda bagaimana Islam digambarkan di Barat; dan kedua, perjuangan untuk membuat kaum Muslimin memahami bahwa ada banyak jalan untuk menjadi Muslim. Syahadat itu ibarat sebuah tali yang menyatukan biji-biji tasbih. Semuanya tergabung menjadi satu dengan tali itu. Meskipun warnanya berbeda satu sama lain, biji-biji itu tetap merupakan satu kesatuan.

American Jihad, Islam After Malcolm X
Terbitan Bantam Doubleday, Dell Publishing Group, Inc., New York

Jumat, 11 November 2011

0 komentar

Bom Sabotase Minyak, Mesir

sumber : Media Indonesia (copas)


LEDAKAN bom yang terjadi akibat unsur sabotase telah merusak jalur pipa gas yang menghubungkan Mesir, Israel, dan Yordania, kemarin. Aparat keamanan Mesir menyatakan pipa gas yang berada di wilayah Gurun Sinai sebelah utara itu meledak akibat bom yang dikontrol dari jauh. 

Pipa yang diledakkan itu berada di dekat daerah Mazar, sekitar 30 km dari barat Kota Al-Arish. 

"Pemeriksaan awal menunjukkan (peledak)improvised explosive devices (IED) diletakkan di bawah pipa dan diledakkan dari kejauhan," ujar seorang petugas keamanan. 

Ledakan yang terjadi kemarin diperkirakan dapat mengganggu pasokan gas ke Israel dan Yordania. Mesir memasok 43% pasokan gas ke Israel, tapi bisnis tersebut mendapat kritik dari warga Mesir. Mereka menganggap Israel membayar pasokan gas dengan harga yang sangat rendah. Hal itu diduga akal-akalan mantan Presiden Hosni Mubarak semasa berkuasa. 

Akibatnya, jalur pipa gas menjadi target penyerangan sejak Mubarak lengser sembilan bulan lalu. (Reuters/*/I-5

sumber : Media Indonesia (copas)


NEW YORK--MICOM: Dua telepon seluler (ponsel) pertama yang berjalan dengan jaringan data berkecepatan tinggi baru milik AT&T akan dijual Minggu (30/10). 

Ponsel itu yakni HTC Vivid dan Samsung Galaxy S II Skyrocket. Keduanya smartphone dengan touchscreenbesar yang menjalankan perangkat lunak Android dari Google. 

Mereka akan dijual seharga US$200 dan US$250 dengan kontrak servis dua tahun. 

AT & T Inc yang berbasis di Dallas membangun jaringan yang didasarkan pada teknologi Long Term Evolution atau LTE. 

Teknologi itu menawarkan kecepatan data yang lebih tinggi dan lalu lintas perpindahan dari jaringan data saat ini. 

Jaringan saat ini meliputi Atlanta, Chicago, Dallas-Fort Worth, Houston dan San Antonio, Texas. 

Pada Minggu, jaringan akan diperluas ke Boston, Washington, Baltimore, dan Athens, Ga. Pada akhir tahun, ditargetkan memiliki jaringan di 15 kota. (AP/OL-5)

Hadirnya Partai NasDem Dipersulit

Sumber : Media Indonesia (copas)

JAKARTA--MICOM: Saat ini kehadiran Partai Nasdem dipersulit dengan cara-cara secara sengaja melanggar peraturan. 

Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capella mengatakan itu di arena Rapimnas I Partai NasDem, Ancol, Jakarta, Kamis (10/11). 

Patrice mencontohkan, pengumuman hasil verifikasi oleh Kemenkum dan HAM terus molor. Padahal, seharusnya Kemenkum dan HAM sudah melakukan pengumuman verifikasi pada Oktober. 

"Kami menyayangkan terlalu lama karena itu kami mohon Kemenkum dan HAM belajar jujur dengan apapun hasil yang didapat karena proses politik dimulai dari proses pendirian parpol. Jangan mengombang-ambingkan teman-teman yang sudah bekerja keras. Kami minta Kemenkum dan HAM meletakkan pada aturan perundangan berlaku," ujarnya. 

Dalam rapat internal partai, terang Patrice, seluruh DPW mendesak Menkum dan HAM segera mengumumkan partai mana yang lolos verifikasi. Sebab, seluruh struktur partai telah bekerja keras agar Partai Nasdem lolos. 

"Kami tidak tahu ada apa. Daerah yang minta segera diumumkan yakni Sumut, Jambi, Jatim, DIY, Sulsel, Sulut, Kalteng, Kalbar, Papua, dan NTB. Mereka juga ingin tidak bertele-tele karena toh yang diverifikasi hanya empat parpol," tegasnya. 

Menurutnya, saat ini Partai Nasdem apes saat sosialisasi, selain dipersulit di Kemenkum dan HAM, juga dicemburui pihak tertentu karena sering beriklan. 

Sejumlah selentingan mulai beredar untuk segera mengatur iklan dalam undang-undang. (*/OL-5

CEO MNC ke NasDem

Sumber : Media Indonesia

JAKARTA--MICOM: Partai NasDem mendapat keuntungan positif dengan bergabungnya CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo. 

Kemampuan dan juga jaringan yang dimiliki Hary Tanoe menjadi sumbangan berharga bagi partai.  "Masuknya Hary Tanoe pasti berdampak positif bagi bangsa ini. Pasti makin memperkokoh komposisi partai ini," terang Ketua Umum Partai Nasdem Patrice Rio Capella di arena Rapimnas I Partai Nasdem, Ancol, Jakarta, Kamis (10/11). 

Menurut Patrice, Hary Tanoe bukan tokoh biasa. Dia adalah pengusaha nasional yang sukses. "Tentu dia punya strategi dan menguntungkan partai," terangnya. 

Patrice menambahkan, Hary Tanoe bergabung dengan Partai NasDem lantaran tertarik dengan visi restorasi. Visi yang sama ini mempermudah Hary Tanoe berjalan bersama NasDem. 

"Antara NasDem dengan Hary Tanoe sama dan berjalan seiring," tegasnya.  Menurutnya, koorporasi media yang dimiliki oleh CEO Media Group Surya Paloh dan Hary Tanoe membantu sosialisasi NasDem. (*/OL-5)